Bagi sebagian kita, komik dipahami sebagai adalah
bacaan ringan untuk anak-anak yang berisi cerita
bergambar. Menurut Scott
Mc Cloud, Komikus Amerika sekaligus penulis buku Understanding Comics, komik adalah gambar-gambar yang disusun secara
berurutan sehingga menjadi sebuah cerita. Komik yang kita kenalsekarang, muncul pertama
kali di Amerika dan Perancis, seperti komik Superman, Batman, dan Spiderman. Sebaliknyadi Eropa kita mengenal Tintin, Esterix, dan lucky
luke.
Komik yang kini digemari anak-anak adalah komik jepang
atau manga. Komik jepang banyak menceritakan tema-tema keseharian dan
tokoh-tokohnya orang biasa. Namun disayangkan komik-komik yang ada banyak yang
hanya bersifat menghibur semata. Jarang komik yang membelajarkan pembacanya,
kalaupun ada jumlahnya belum sebanyak komik-komik yang menghibur. Ada komik
yang mempunyai visi pendidikan dengan menyampaikan pesan-pesan pendidikan,
namun hanya sebatas pesan-pesan moral saja (moral education).
Hanya sedikit ditemukan pesan-pesan pendidikan dengan nuansa ilmu pasti dan
ilmu sosial.
Dari kondisi tersebut, muncullah ide untuk membuat
komik yang mampu membelajarkan sekaligus
menghibur pembacanya, dengan kata lain menerapkan konsep edutainment. Komik seperti ini disebut sebagai komik pembelajaran (comic Learning). Jepang merupakan contoh negara yang sejak puluhan tahun telah mengembangkan komik sebagai salah media komunikasi dan media hiburan. Contohnya komik “ Belajar bersama Dora emon “, telah disadur dalam bahasa Indonesia sebanyak 3 seri. Komik ini didesain secara khusus untuk membelajarkan baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan cerita yang menarik serta ilustrasi yang mendukung, tanpa meninggalkan unsur-unsur dari sebuah komik.
menghibur pembacanya, dengan kata lain menerapkan konsep edutainment. Komik seperti ini disebut sebagai komik pembelajaran (comic Learning). Jepang merupakan contoh negara yang sejak puluhan tahun telah mengembangkan komik sebagai salah media komunikasi dan media hiburan. Contohnya komik “ Belajar bersama Dora emon “, telah disadur dalam bahasa Indonesia sebanyak 3 seri. Komik ini didesain secara khusus untuk membelajarkan baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan cerita yang menarik serta ilustrasi yang mendukung, tanpa meninggalkan unsur-unsur dari sebuah komik.
Komik dapat digunakan sebagai jembatan untuk
menumbuhkan minat baca. Untuk itu para pendidik dan orang tua dapat
membimbing murid untuk menemukan komik yang baik, bermanfaat mendidik.
Komik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran bila
isinya tidak hanya sekedar menghibur, tapi lebih ditekankan pada unsur
pembelajaran. Komik Pembelajaran Tidak hanya sebatas membangun minat baca anak,
tetapi lebih dari itu komik pembelajaran harus mampu membangun minat dan
motivasi anak untuk belajar. Dalam komik terdapat tujuan pembelajaran pada setiap judul ceritanya.Selain itu, diakhir cerita
diberikan format
evaluasi dengan tujuan agar si pembaca dapat
mengerti apa yang telah dibaca dan guru mendapat feedback dari murid. Selain format evaluasi, juga terdapatrangkuman yang
menceritakan gambaran penting dari materi yang ingin disampaikan.
Dalam proses pembelajarannya guru
perlu membaca komik yang dibaca murid, tanpa keterlibatan guru dalam
membaca komik, proses pembalajaran yang ingin disampaikan oleh komik terasa
kurang optimal. Dalam membaca komik sebaiknya anak dibimbing, sehingga bila
mereka kurang mengerti isi cerita, guru
dapat membantu memahami isi komik kepada murid. Untuk itu pada halaman-halaman
awal komik pembelajaran tertera panduan
untuk orang tua dan guru.
Komik pembelajaran dapat menjadi salah satu sumber
belajar yang menyenangkan murid dan dapat mempertahankan minat murid untuk terus
belajar. Dengan komik ini diharapkan murid akan
lebih mudah mengerti sebuah materi pelajaran, terutama pelajaran-pelajaran
eksakta, sehingga kegiatan belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan
bagi mereka .
Referensi :
Padmo, Dewi., dkk (ed.) (2003), Teknologi
Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka.
Kompas Minggu, 16 November 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar