Free Blue Glitter Busy Cursors at www.totallyfreecursors.com
Regiena Dwi Sinta (Ice^_^Red): Januari 2012

Sabtu, 07 Januari 2012


BELAJAR

A.    Pengertian Belajar

Definisi atau konsep belajar selalu diartikan sebagai suatu prosess perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Berikut beberapa pengertian belajar menurut para ahli,
ü  Skinner dalam bukunya “Educational Psychology”, ia berpendapat bahwa belajar adalah suatu prosess adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
ü  Menurut Chaplin dalam “Dictionary of Psychology” membatasi belajar

Resume Perkuliaha PAI (Pendidikan Agama Islam)

RESUME  PENDIDIKAN  AGAMA  ISLAM  (PAI)

Pertemuan ke            : I (satu)
Hari/tanggal               : Senin, 20 September 2010
Waktu                        : 09.30-11.20
Judul materi              : Metode Memahami Islam

Materi-materi yang akan dibahas dalam perkuliahan selama satu smester adalah :
1.      Metode memahami islam
2.      Manusia, agama dan islam
3.      Al-qur’an memahami dan menghampiri
4.      Hadist sumber kedua ajaran islam
5.      Ijtihad metodelogi hukum islam
6.      Tauhidullah ( menghayati kehadiran allah )
7.      Dzikir, sholat dan do’a
8.      Cinta akhlak dan amal soleh
9.      Amar ma’ruf nahi munkar
10.  Jihad
11.  Keindahan hidup setelah mati
12.  Aliran-aliran teologi islam
13.  Tasyauf dan tarekat
14.  Konsep keluarga dan marawis dalam islam

Metode memahami Islam
Banyak orang yang salah atau sulit dalam memahami islam. Orang memahami ajaran  islam dengan atau tergantung dalam 2 hal, yaitu :
a.       Cara atau metode orang itu menyampaikannya seperti apa.? Harus dipahami oleh orang lain
b.      Ilmu orang yang menyampaikan.
Memahami islam dengan Maqosidusariah Islam ( maksud islam ) :
1.      Menjaga agama
2.      Menjaga jiwa
3.      Menjaga akal
4.      Menjaga keturunan
5.      Menjaga harta
Memahami islam dengan Khowa idulkhom ( kaidah yang 5 ) :
1.      Metode kajian isi dan kajian ilmu
2.      Metode kajian al-quran dan sejarah islam
3.      Metode tipologi
4.      Metode pembelajaran
5.      Metode keteladanan ( Uswatun Khasanah )
Pertemuan ke            : II (Dua)
Hari/tanggal   : Senin, 27 September 2010
Waktu                        : 09.30-11.20
Judul materi  : Hubungan antar Manusia, Agama dan Islam

Bahwa manusia secara kodrati sesuai dengan sifat kemanusiaannya butuh kepada agama.

Golongan Darah??

 Apa Iya Golongan Darah Menentukan Kepribadian?

"Golongan darah kamu apa siiih??"pasti ada yang  belum tahu apa golongan darah kamu,padahal golongan darah cukup penting loh bagi kita. mau tahu kenapa pentiing??(cekidooot!!!)
Di Jepang dan Korea serta beberapa Negara Asia Timur lainnya, golongan darah bukan hanya diangggap penting dalam khasanah medis. Dalam pergaulan sehari-hari, orang Jepang dan Korea kerap menanyakan golongan darah orang lain untuk mengetahui sifatnya. Yep, di kedua Negara Asia Timur itu golongan darah nggak beda dengan astrologi di Negara lain. Kalau mau mereka –reka sifat seseorang, mereka nggak akan bertanya. “Emang bintang kamu apa sih?”, melainkan, “Eh golongan darah kamu apa ya?” orang Jepang bisa kaget setengah mati kalau kamu menjawab bahwa kamu tidak tahu apa golongan darah kamu.
Di Korea dan terutama di Jepan, golongan darah (ketsueki-gata) banyak dikupas oleh majalah dan buku. Tahun 2008 lalu, 4 dari 10 buku paling laris di Kepang membahas mesalah golongan darah dan hubungannya dengan kepribadian. Tokoh komik dan karakter video game selalu dicocok-cocokan dengan golongan darah. Seleb yang sedang digemari pasti ditanya gollongan darahnya oleh wartawan yang menginterviewnya.
Untuk kegunaan sehari-hari, golongan darah juga menunjukan pengaruh besar. Berbagai barang dijual berdasarkan golongan darah, dari minuman ringan sampai permen karet. Perjodohan dan penerimaan pegawai tidak lepas dari campur tangan golongan darah, meski bisa disangka sebagai diskriminasi. Pembagian kelas di Sekolah kerap ditentukan berdasarkan golongan darah para siswanya.
Sejarah teori keterkaitan antara golongan darah dengan kepribadian manusia tidak diketahui dengan pasti. Pada Tahun 1900, ilmuwan Austria Karl Landsteiner menemukan 4 golongan darah. Setelah penemuan itu beredarlah teori yang menggunakan golongan darah untuk memaksakan pikiran mereka mengenai keunggulan ras tertentu dibandingkan ras-ras lainnya. Ilmuwan Nazi secara keliru mengelompokan bangsa Asia sebagai mahluk inferior hanya karena kebanyakan orang Asia memiliki darah dengan golongan B yang mirip golongan darah hewan.
Tidak semua orang Jepang percaya teori golongan darah kok. Professor Satoru Kikuchi dari Univ. shinsu mengatakan “Teori golongan darah adalah ilmu yang menyesatkan. Ide yang diusung mendrong kita unutk menilai orang berdasarkan golongan darah tanpa berusaha memahaminya sebagai manusia. Ini sama saja dengan rasisme. Padahal golongan darah ditentukan oleh protein di dalam darah dan tak ada kaitannya dengan kepribadian kok”.
Meski tidak memiliki bukti ilmiah, teori ini mungkin perlu juga kamu ketahui sob.
Kalau Golongan Darah Kamu O :
Kamu pasti senag gaul. Memang sih orang yang terlahir dengan golonga darah O kebanyakan ngetop dan oede. Kamu juga terkenal dengan kemampuan kreatif kamu. Nggak heran deh kalau kamu kerap menjadi pusat perhatian. Banyak orang yang terkesan dengan pembawaan kamu. Gimana enggak? Penampilan kamu selalu menarik. Selain itu kamu juga teratur dan berpendirian teguh. Kombinasi kedua itu sangat membantu kamu dalam mencapai tujuan hidup yang kamu tetapkan. Kamu seorang pemimpin yang baik. Dalam bidang cinta, kamu paling serasi dengan golongan darah O dan AB. Pilihan karir paling umum: banker, politikus, pemuka agama, pialang saham, dan atlet professional.
Golongan Darah A :
Dilihat sekilas kamu terlihat tenang. Padahal didalam hati kamu merasa gelisah . kamu adalah seorang perfeksionis dan acap kalli pemalu dan sensitive. Kebanyakan orang bergolongan darah A tertutup. Namun demikian kepribadian kamu stabil dan kamu bijaksana, kamu adalah pendengar yang baik dan peka terhadap warna serta lingkungan sekitar. Sebisa mungkin kamu mengikuti trend dan bergaya sesuai trend yang berlaku tanpa terlihat norak. Kamu suka suasana romantic dan suka menjauhkan diri dari kenyataan. Percintaan kamu akan langgeng jika kamu memilih pacar dengan golongan darah A atau AB. Pilihan karir paling umum: akuntan, staf perpustakaan, ahli ekonomi, penulis, programmer komputeer, dan kolumnis gosip.
Golongan Darah B :
Umumnya orang yang bergolongan darah B punya target yang jelas dan sangat berambisi mewujudkan targetnya itu. Dengan sifat kamu yang terbuka dan menarik, kamu pintar membaca sifat orang dan senang memberikan dukungan pada teman. Kendati suka bersikap kritis terhadap penampilan orang lain, kamu bukan pemilih dan hamper tidak pernah meributkan hal-hal sepele. Orang ini terkenal dengan senang mengikuti dorongan hati dan suka menciptakan jalan hidup sendiri. Kamu sangat kuat dan optimis. Untuk masalah asmara, paling cocok dengan orang dari golongan darah B atau AB. Pilihan karir paling umum: koki, peñata rambut, pemimpin militer, pemandu acara, bincang-bincang dan wartawan.
Golongan Darah AB :
Tidak mengherankan bahwa kamu memiliki dua sifat berlainan, mengingat kamu memiliki golongan darah A dan B. kamu mungkin pemalu, tapi juga terbuka. Peragu, sekaligus pede. Yang pasti kamu lebih menonjol dibandingkan orang lain. Kamu benci mengelompokkan orang. Orang mengenal kamu sebagai pribadi yang baik dan santai. Kamu sangat logis dan teguh melakukan segala sesuatu dengan benar. Selain bisa diandalkan, kamu juga suka menolong orang lalin. Sering kali kamu bicara dengan serius. Kesabaran, konsentrasi dan kecerdasan kamu sangat mengagumkan. Kamu bisa menemukan soulmate dengan semua golongan darah. Pilihan karir paling umum: bartender, pengacara, guru, tenaga penjualan, dan pekerja social.
Biar lebih seru yu kita liat komik seru seputar golongan darah (cekidooot!!)



ayoo cocokkan golongan darah kamu sama kepribadian kamuu,.! 
selamat berfikir,selamat ketawa,selamat senang,selamat kesel juga sama kepribadian kamu diliat dari golongan darahmu yaa!
^_^"

sumber : Majalah Teen (2009), Google

Senin, 02 Januari 2012

Resensi Jurnal

PENERAPAN SISTEM KONTEKSTUAL
DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK

Judul  Jurnal             : Menggali Makna dalam Pendidikan Seni Musik melalui Penerapan Sistem Kontekstual.
Penulis                     : Julia
Tahun Terbit            : 2011
Nama Penerbit         : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
Jumlah Halaman        : 5 halaman

Dalam realita yang terjadi, pada pelaksanaan pembelajaran seni musik di sekolah dasar, guru lebih mengedepankan hasil yang ingin dicapai saja, jarang sekali guru yang mengaitkan antara isi materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Padahal materi pembelajaran haruslah dibuat lebih bermakna. Untuk mengantisipasinya dapat dilakukan dengan cara menerapkan sistem pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL). Dengan sistem ini diharapkan peserta didik tidak hanya sebatas menguasai materi pelajaran yang diberikan di sekolah, namun mereka mampu merasakan dengan cara mengalami, dan mampu memaknai dengan cara menghubung-hubungkan pengetahuan.
Otoritas, kepakaran dan kredibilitas penulis dalam menulis jurnal tersebut sesuai dengan kondisi sosial sekarang ini,  penulis yang sebagai dosen di UPI Kampus Sumedang, memang  memiliki keahlian atau kepakaran di bidang ini yaitu seni musik, ini terlihat dari bagaimana penulis menyajikan pemaparannya tentang pembelajaran seni musik. Beliau juga merupakan salah satu pemateri pada kegiatan Konferensi Pendidikan Dasar Tingkat Internasional.
Dalam suatu sistem pembelajaran, peserta didik harus mampu memahami dan menagkap makna yan g terkandung di balik materi pembelajatan yang diberikan, salah satu sistem yang digunakan dalam pembelajaran seni musik yaitu melalui penerapan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL). Yang menjadi panduan utama dalam penerapan sistem CTL dalam pembelajaran seni musik ialah prinsip dalam sistem CTL yang harus selaras dengan pembelajaran seni musik dan komponen sistem CTL yang mesti diterapkan dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai oleh penulis yaitu penyampaian materi pembelajaran seni musik yang bermakna. Sistem CTL ini ternyata sangat relevan dengan pembelajaran seni musik, yaitu Pertama, dalam prinsip CTL memilliki memiliki relevansi yang jelas dengan pembelajaran seni musik, karena prinsip CTL yang terdiri atas kesaling-bergantungan, prinsip diferensiasi, dan pengaturan diri, juga terdapat dalam konsep pembelajaran seni music, sehingga pengaplikasiannya dapat lebih terasa dalam pembelajaran seni musik. Kedua, komponen CTL juga memiliki relevansi yang jelas dengan dengan pembelajaran seni musik, komponen CTL yang terdiri atas delapan komponen yakni, membuat keterkaitan yang bermakna, pembelajaran yang mandiri, melakukan pembelajaran yang berarti, bekerjasama, berfikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaiian autentik, juga terkandung dalam konsep pembelajaran seni music, yang membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Dalam mengorganisasikan pikirannya, penulis menyajikannya dengan berimbang, selain menuliskan inti dari persoalan yang dibahas, disajikan pula konsep-konsep yang menunjang kepada materi persoalan yang disertai solusi. Kemudian gaya bahasa penullisan dibawakan penulis dengan lebih  membuka wawasan bagi para pembacanya, yaitu mengenai penerapan sistem pembelajaran kontekstual.
Pembuatan jurnal ini diniatkan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, pengajar, khususnya bagi guru sekolah dasar dalam menerapkan sistem CTL pada pembelajaran seni musik. Kemudian isi jurnal ini merupakan hasil cetak ulang, karena saya pernah membaca karya penulis pada proceeding Konferensi Pendidikan Dasar II.
Inovasi dalam jurnal ini yaitu terdapat pada penerapan sistem kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) dalam pembelajaran seni musik agar pembelajaran tersebut dapat tersampaikan lebih bermakna serta mampu meningkan imajinasi dan kreatifitas peserta didik. Secara keseluruhan jurnal ini sudah baik, bahasa yang disampaikan penulis pun dapat dimengerti. 

Resume Perkuliahan Filsafat Pendidikan

Resume Perkuliahan
Mata Kuliah Filsafat Pendididikan
Dosen Julia Kartawinata, M.Pd.
UPI Kampus Sumedang

Pengertian Filsafat
Filsafat adalah sistem pikiran yang komperhensif tentang segala sesuatu yang bersifat mendasar sebagai hasil berfikir secara kritis. Filsafat merupakan lembaga pencarian kebenaran. Kedudukan agama, seni, filsafat dan ilmu pada diri manusia adalah media bagi manusia untuk dapat menjangkau dunia atas yang bersifat rohaniah.
3 tatanan filsafat :
1.      Efistemologis, yaitu tentang cara-cara mendapatkan pengetahuan
2.      Ontologis, yaitu kajian filsafat tentang hakekat dari segala sesuatu
(etika, estetika)
3.      Aksiologi, yaitu berkaitan dengan nilai atau kegunaan. Disebut juga metafisik.
Sumber pengetahuan bersumber dari:
·         Wahyu
·         Intuisi (penghayatan/perenungan)
·         Otoritas
Definisi Pendidikan & Filsafat Pendidikan
            Pendidikan merupakan suatu kegiayan yang dilakukan seseorang dalam mencapai suatu kebaikan dan kebenaran. Pensisikan terbagi atas study pendidikan dan praktek pendidikan (untuk melakukan suatu perubahan). Dalam artian khusus pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan diri. Tugasnya pemanusiaan anak. 3 tunggal:
·         Pemanusiaan anak => -       Ibu (orang tua)
-            Anak
·         Pembudayaan anak
·         Menanamkan nila-nilai positif pada anak
Dalam arti luas pendidikan merupakan usaha manusia untuk mensejahterakan mausia.
      Jadi, Filsafat Pendidikan merupakan suatu pemikiran seseorang yang mendalam dalam dunia pendidikan. Tujuan pendidikan ialah otonomi, unsure keadilan, dan unsure survival.
Terdapat Sembilan mahzab-mahzab Filsafat Pendidikan, yaitu :
1.      Filsafat Pendidikan Idealisme
Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu terletak di luarnya. Dirumuskan oleh Plato (Athena), dan dilatarbelakangi oleh :
-          Perang Persia
-          Perdagangan pesat
-          Munculnya kaum-kaum shofis, dan kemudian kaum Plato mencari kebenaran yang hakiki (berada pada dunia ide).
2.      Filsafat Pendidikan Realisme
Dirumuskan oleh Aristoteles. Reaksi terhadap aliran Idealisme, memandang realitas sevara dualitis (dunia fisik & rohani).
3.      Filsafat Pendidikan Materialisme
Berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach.
4.      Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
5.      Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich
6.      Filsafat Pendidikan Progresivisme
Bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff
7.      Filsafat Pendidikan Esensialisme
Adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
8.      Filsafat Pendidikan Parelialisme
Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9.      Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme (manusia sebagai mahluk)
Merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.